Apapun yang kita inginkan, yang kita impikan, bisa kita raih, bisa kita dapatkan, asalkan ada keinginan yang kuat dalam diri kita untuk meraih mimpi-mimpi tersebut. Memang tak mudah untuk meraihnya, akan ada halangan, masalah yang akan kita hadapi, tanggapan sinis dari orang-orang disekitar kita, pendapat orang-orang yang mematahkan semangat kita, tak jarang cacian dan makianpun kita terima. Disaat kita dihadapkan oleh keadaan yang demikian itu "KEINGINAN YANG KUAT" inilah yang akan menentukan semuanya. Apakah kita akan berhenti meraih apa yang kita cita-citakan ataukah kita akan melanjutkannya ???
Merasa tidak bisa atau mendapat masalah dalam mewujudkan apa yang kita cita-citakan adalah hal yang wajar ketika kita berjalan untuk meraih apa yang kita cita-citakan, dan keinginan yang kuat, usaha serta do'a adalah adalah hal yang wajib kita butuhkan untuk meraih cita-cita tersebut.
1. Albertha Dani Setyawan alias Aceng.
Laki-laki yang lahir di Wonosobo tanpa tangan ini banyak menerima pelecehan dan cemooh sejak kecil, tapi hal itu tak menjadikan pria beranak satu ini patah semangat, minder, atau rendah diri. Justru ejekan dan padangan meremehkan dari orang-orang normal membuatnya menjadi lebih bersemangat untuk membuktikan kemampuan dan prestasinya.
Prestasi yang dia peroleh :
- Mengendarai sepeda dan motor tanpa tangan.
- Memainkan Guitar dengan kakinya sehingga memperoleh penghargaan dari Muri.
- Memecahkan rekor dunia menggunakan kakinya.
"Saya yakin, semua orang punya masalah, punya problem. Tinggal bagaimana masing-masing orang itu menghadapi problem yang ada. Semua hal juga ada yang sulit, dan itu juga tergantung bagaimana kita mengatasinya."
![]() |
Albertha Dhani Setyawan - Memainkan Gitar Dengan Kaki |
Itulah ungkapan penuh semangat dari dia yang membuat keinginan semakin kuat untuk meraihnya.
2. Anne Ahira
3. Eka Tjipta Widjaja
Setelah hanya lulus SD, karena terbentur masalah ekonomi, sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah. Ia pun berjualan keliling kota Makasar menjajakan kembang gula dan biskuit.
Dengan mengendarai sepeda, ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biscuit, dan aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil.
Siapakah Anne Ahira itu ?
![]() |
Anna Ahira - Cleaning Service yang menjadi orang sukes di dunia maya |
Dulu dia adalah seorang Cleaning Service part time pada sebuah hotel di Bandung. Sebagai seorang Cleaning Service,
suatu ketika ia pernah mendapat hinaan dari pengunjung hotel. Namun
justru hinaan itu yang membuat ia bangkit. Ia tidak ingin menjadi Cleaning Service
seumur hidup, dan ingin membuat hidupnya sukses. Dengan kemampuan yang
ia miliki, ia mencoba untuk membangun sebuah pasar dunia maya (internet
marker).
Dengan tekad, kemauan , dan kerja kerasnya, akhirnya ia sekarang menjadi seorang CEO pada sebuah situs internet market
dengan penghasilan sebesar 20.000 dollar AS per bulan (sekitar Rp 190
juta). Tekad yang tidak pernah merasa puas dengan hasil yang dicapainya
itulah yang mengantarkan ia menjadi wanita muda yang sukses.
Anne masuk dalam buku tentang orang-orang sukses di dunia internet marketing,
dan ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang masuk di buku itu. Ia
juga menjadi satu-satunya warga Indonesia yang ikut menulis dalam buku best seller tentang bagaimana sukses di dunia maya.
Apa
yang dapat kita tiru dari Anne? Anne pernah dihina karena pekerjaannya,
namun hinaan itu bukan membuat dirinya semakin pesimis meratapi nasib.
Justru hinaan itulah yang membuat ia bangkit untuk mengubah nasib. Anne
ingin sukses, karena itu ia bangkit untuk berkarya. Anne sudah punya
penghasilan 20.000 dollar AS per bulan, tapi ia merasa bahwa ia belum
sukses. Ia menetapkan target pribadi untuk memperoleh penghasilan
sebesar 100.000 dollar AS per bulan.
3. Eka Tjipta Widjaja
Setelah hanya lulus SD, karena terbentur masalah ekonomi, sehingga ia tidak bisa melanjutkan sekolah. Ia pun berjualan keliling kota Makasar menjajakan kembang gula dan biskuit.
Dengan mengendarai sepeda, ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biscuit, dan aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil.
![]() |
Eka Tjipta Widjaja sekarang menjadi orang terkaya |
Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Coan Ciu, Hokian, pada 3 Oktober 1923. Pada 1931 dia migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam wawancara dengan tim Eka Tjipta Foundation, dia mengaku hidup dari keluarga susah. Setiap hari hanya bisa makam bubur dan ubi. "Karena keadaan yang sulit ini, saya tidak bisa menyelesaikan pendidikan sekolah dasar," katanya.
Dia mengaku harus membantu ayahnya berdagang kelontong. Sejak usia sembilan tahun, berbekal sepeda dan barang eceran dari toko milik ayahnya, ia menjual barang-barang makanan dari pintu ke pintu.
Beberapa tahun kemudian, Eka Tjipta mengatakan, saudaranya menawarkan bantuan menyelesaikan sekolahnya. Tetapi saat itu tentara Jepang mulai masuk dan menjajah Indonesia. Karena itu, dia masih belum bisa meneruskan pendidikan. Sampai umur 12, Eka Tjipta baru bisa mulai meneruskan kembali pendidikan sekolah dasarnya.
Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan, saat itu masih banyak jalan-jalan yang sulit dilewati sepeda. "Jadi tidak jarang saya terpaksa memikul sepeda," katanya.
Ia juga mengaku berbagai pekerjaan pernak dilakoni, termasuk kerja non-stop selama 26 jam tanpa tidur. "Tapi menurut saya kesulitan apa pun yang kita hadapi, asal kita punya keinginan untuk berjuang, pasti semua bisa diatasi," katanya.
Kini Eka Tjipta telah menjadi taipan sukses yang memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan ratusan ribu karyawan. Menurut dia, bila satu orang menanggung beban hidup satu keluarga dengan tiga anggota lain, 1 juta lebih penduduk bergantung kepada Sinar Mas.
SIMAK VIDEO BERIKUT INI
Dia mengaku harus membantu ayahnya berdagang kelontong. Sejak usia sembilan tahun, berbekal sepeda dan barang eceran dari toko milik ayahnya, ia menjual barang-barang makanan dari pintu ke pintu.
Beberapa tahun kemudian, Eka Tjipta mengatakan, saudaranya menawarkan bantuan menyelesaikan sekolahnya. Tetapi saat itu tentara Jepang mulai masuk dan menjajah Indonesia. Karena itu, dia masih belum bisa meneruskan pendidikan. Sampai umur 12, Eka Tjipta baru bisa mulai meneruskan kembali pendidikan sekolah dasarnya.
Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan, saat itu masih banyak jalan-jalan yang sulit dilewati sepeda. "Jadi tidak jarang saya terpaksa memikul sepeda," katanya.
Ia juga mengaku berbagai pekerjaan pernak dilakoni, termasuk kerja non-stop selama 26 jam tanpa tidur. "Tapi menurut saya kesulitan apa pun yang kita hadapi, asal kita punya keinginan untuk berjuang, pasti semua bisa diatasi," katanya.
Kini Eka Tjipta telah menjadi taipan sukses yang memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan ratusan ribu karyawan. Menurut dia, bila satu orang menanggung beban hidup satu keluarga dengan tiga anggota lain, 1 juta lebih penduduk bergantung kepada Sinar Mas.
4. Derek Redmond
Pada olimpiade musim panas di Barcelona tahun 1992.Derek Redmond mulai berlari, namun larinya terhenti pada 150meter. Derek
jatuh karena cedera. Derek terisak-isak. Ia terkapar di
arena lari.
Ia bangkit. Ia berlari, sambil terpincang-pincang menahan rasa sakit.
Beberapa official mendekatinya dan menyuruhnya berhenti, namun ia tidak
menggubrisnya. Ia terus berlari.
Tiba-tiba dari kerumunan penonton, seseorang berlari mendekatinya,
setelah berhasil menerobos penjagaan pihak keamanan stadion. Ia
merangkul Derek.
Ia mengatakan, "Nak, sebaiknya kamu berhenti. Tidak mungkin kamu bisa menang.."
Derek menjawab, "Tidak. Aku harus berlari sampai finish."
Orang itu berkata lagi, "Baiklah. Mari kita berlari bersama. Ulurkan tanganmu ke pundakku..."
Demikianlah, mereka berdua berlari sepanjang lintasan, sampai garis finish.
Kegigihan Derek memukau penonton saat itu. 65.000 penonton melakukan standing ovation pada saat ia memasuki garis finish.
SIMAK VIDEO BERIKUT INI
0 komentar :
Posting Komentar